Japanese Encephalitis, apakah kamu sudah mengenalnya? Penyakit ini memang belum terlalu banyak diketahui orang, kejadiannya juga masih jarang menjadi bahan pemberitaan di Indonesia. Namun Japanese Encephalitis ternyata cukup berbahaya, jadi apa itu penyakit Japanese Encephalitis?
Japanese Encephalitis adalah penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini disebarkan melalui gigitan nyamuk Culex Tritaeniorhyncus yang terinfeksi dan biasanya nyamuk Culex lebih aktif ketika malam, juga saat musim hujan.
Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini tidak pandang umur artinya siapapun bisa terserang virus tersebut, tapi anak-anak serta lansia memiliki faktor resiko tertinggi mengingat sistem kekebalan tubuh mereka cenderung lebih lemah.
Gejala dari penyakit Japanese Encephalitis memang non – specific karena awalnya hanya menimbulkan gejala ringan seperti demam, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, lemas, kaku pada tengkuk untuk dewasa dan kejang pada anak-anak. Sehingga kadang gejala tersebut dianggap sebagai sakit biasa. Gejala pertama biasanya akan muncul 2 – 15 hari setelah seseorang digigit oleh nyamuk Culex yang terinfeksi virus.
Dan biasanya gejala akan membaik setelah masa kritis terlewati, namun 20 – 30 % pasien yang terserang Japanese Encephalitis mengalami gangguan saraf kognitif.
Karena sebagian besar gejala penyakit ini mirip dengan penyakit umum lainnya, maka disarankan untuk berkonsultasi kedokter dan melakukan pemeriksaan laboraturium.
Sementara penanganan tiap pasien Japanese Encephalitis berbeda-beda, tergantung dengan tingkat keluhan penyakitnya. Langkah penanganan umumnya meliputi antibiotik, antifungal, antivirus, dan lain lain. Akan tetapi ada acara untuk mencegah penyakit mematikan ini yaitu dengan vaksin JE atau biasa dikenal dengan imojev. Vaksin JE dapat diberikan sejak anak berusia 2 bulan hingga dewasa, dan perlu diberikan 2 kali dengan jarak 28 hari.
Kementerian Kesehatan Indonesia baru memulai kampanye vaksin JE di wilayah Bali dan Manado, rencana nya kampanye akan terus dilakukan sampai dengan 2019. Vaksin tersebut sudah tersedia di rumah sakit, dan juga rumah vaksin yang tersebar di kota-kota besar. Tapi jangan lupa untuk konsultasikan terlebih dahulu kedokter sebelum melakukan vaksin apapun.
Selain itu, ada hal - hal sederhana dalam pencegahan nya yaitu hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti nyamuk dan baju yang menutupi bagian tangan juga kaki, terutama pada sore sampai malam hari. Dan selalu menjaga kebersihan diri, maupun kebersihan pada lingkungan rumah.
sumber&image: google